MATERI PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
MAKALAH
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN
OLEH
INDAH SUSANTI 13.0305.0010
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Materi Pembelajaran, Bahan Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum” dengan lancar. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah perencanaan pembelajaran. Makalah ini berisi tentang materi pembelajaran yang didalamnya terdapat pengertian dari materi pembelajaran, jenis-jenis materi pembelajaran, langkah-langkah penentuan materi pembelajaran, prinsip pengembangan materi pembelajaran dan pertimbangkan dalam pengembangan materi pembelajaran.. Bahan ajar yang didalamnya terdapat pengertian dari bahan ajar, fungsi dari bahan ajar, tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar dan prinsip pengembangan bahan ajar. Pengembangan kurikulum yang terdapat pengertian dari kurikulum, konsep dari pengembangan kurikulum, prinsip pengembangan kurikulum dan fungsi juga peran pengembangan kurikulum.
Berbagai hambatan dari berbagai segi penulis hadapi terutama waktu. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Magelang, 20 November 2014
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................
Kata Pengantar................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN................................................................ 3
A. Materi Pembelajaran............................................................... 3
B. Bahan Pembelajaran............................................................... 8
C. Pengembangan Kurikulum..................................................... 11
BAB IV PENUTUP......................................................................... 13
A. Kesimpulan............................................................................. 13
B. Saran....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.
Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya seorang anak didik dan pendidik dalam menyerap dan memberikan pengajaran, dan sukses tidaknya suatu tujuan pendidikan itu dicapai akan sangat berpulang pada kurikulum. Dimana kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah.
Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran. Dalam perencanaan pembelajaran terdapat komponen yang diantaranya adalah materi pembelajaran dan bahan pembelajaran. Dimana materi pembelajaran dan bahan pembelajaran merupakan elemen yang terdapat dalam standar isi dalam kurikulum.
Dengan demikian, maka penulis tertarik untuk membahas tentang materi pembelajaran, bahan pembelajaran dan juga pengembangan kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari materi pembelajaran?
2. Apa Jenis-jenis materi pembelajaran?
3. Bagaimana langkah-langkah penentuan materi pembelajaran?
4. Apa saja prinsip pengembangan materi pembelajaran?
5. Apa yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan materi pembelajaran?
6. Apa pengertian dari bahan ajar?
7. Apa fungsi dari bahan ajar?
8. Apa tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar?
9. Apa prinsip pengembangan bahan ajar?
10. Apa pengertian dari kurikulum?
11. Apa konsep dari pengembangan kurikulum?
12. Apa prinsip pengembangan kurikulum?
13. Apa fungsi dan peran pengembangan kurikulum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari materi pembelajaran?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis materi pembelajaran?
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penentuan materi pembelajaran?
4. Untuk mengetahui prinsip pengembangan materi pembelajaran?
5. Untuk mengetahui apa harus dipertimbangkan dalam pengembangan materi pembelajaran?
6. Untuk mengetahui pengertian dari bahan ajar?
7. Untuk mengetahui fungsi dari bahan ajar?
8. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar?
9. Untuk mengetahui prinsip pengembangan bahan ajar?
10. Untuk mengetahui Apa pengertian dari kurikulum?
11. Untuk mengetahui konsep dari pengembangan kurikulum?
12. Untuk mengetahui prinsip pengembangan kurikulum?
13. Untuk mengetahui fungsi dan peran pengembangan kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi Pembelajaran
1. Pengertian materi pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi inti yang ditetapkan.
2. Jenis-jenis materi pembelajaran
a. Fakta
Yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia.
b. Konsep
Yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh, dalam mata pelajaran Biologi: Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ, dsb.
c. Prinsip
Yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh, dalam mata pelajaran Fisika: Hukum Newton tentang gerak, Hukum 1 Newton, Hukum 2 Newton, Hukum 3 Newton, Gesekan Statis dan Gesekan Kinetis, dan sebagainya.
d. Prosedur
Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh, dalam mata pelajaran TIK: Langkah-langkah mengakses internet, trik dan strategi penggunaan Web Browser dan Search Engine, dan sebagainya.
e. Sikap atau Nilai
Merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb. Contoh, dalam mata pelajaran Geografi: Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yaitu pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya, pembangunan berkelanjutan.
3. Langkah-langkah penentuan materi pembelajaran
a. Identifikasi kompetensi inti dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif, psikomotor atau afektif.
1) Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
2) Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan rutin.
3) Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
b. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkatan aktivitas/ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.
Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin. Misal tulisan tangan, mengetik, berenang, mengoperasikan komputer, mengoperasi-kan mesin dan sebagainya.
4. Prinsip pengembangan materi pembelajaran
a. Relevansi atau kesesuaian.
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep, prinsip atau jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya Referensi tentang hukum permintaan dan penawaran (materi konsep), bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).
b. Konsistensi artinya keajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
c. Adequacy artinya kecukupan.
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan KI dan KD).
5. Hal yang harus guru pertimbangkan dalam pengembangan materi pembelajaran
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h. Alokasi waktu.
B. Bahan Ajar
1. Pengertian bahan ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
2. Fungsi bahan ajar
a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
3. Tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
Tujuan dari pada penyusunan bahan ajar adalah:
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
b. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat dari pada penyusunan bahan ajar adalah:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi
d. Memenambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
e. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
Dengan bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi.
4. Prinsip pengembangan bahan ajar
a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak.
b. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa
d. Motivasi belajar yang tinggi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
f. Mengetahui hasil yang telah dicapai mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan.
5. Jenis bahan ajar
a. Bahan cetak (printed)
Seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio)
Seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
Seperti video compact disk, film.
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
Seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
C. Pengembangan Kurikulum
1. Pengertian kurikulum
Beberapa ahli memandang kurikulum sebagai rencana pendidikan atau pengajaran. Salah seorang diantara mereka adalah Mac Donald. Menurut dia, sistem persekolahan terbentuk atas empat subsistem, yaitu mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum. Mengajar (teaching) merupakan kegiatan atau perlakuan profesional yang diberikan oleh guru. Belajar (learning) merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan siswa sebagai respons terhadap kegiatan mengajar yang diberikan oleh guru. Keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan berkenaan dengan terjadinya interaksi belajar mengajar disebut pembelajaran (instruction). Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
2. Konsep pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum (curriculum development/curriculum planning/curriculum design) adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang ditujukan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum adalah suatu proses siklus yang tidak pernah ada titik awal dan akhirnya. Sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang bertumpu pada unsur-unsur dalam kurikulum, yang di dalamnya meliputi tujuan metode dan material, penilaian dan balikan (feedback). Tujuan menggambarkan semua pengetahuan dan pertimbangan tujuan-tujuan pembelajaran, baik berhubungan dengan mata pelajaran maupun kurikulum secara keseluruhan.
3. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
a. Prinsip-prinsip umum
1) Prinsip relevansi
2) Prinsip efektivitas
3) Prinsip efisiensi
4) Prinsip kesinambungan
5) Prinsip fleksibilitas
6) Prinsip berorientasi pada tujuan
7) Prinsip dan model pengembangan kurikulum
4. Fungsi dan peran pengembangan kurikulum
Fungsi dari pada pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
b. Fungsi kurikulum bagi anak didik
c. Fungsi kurikulum bagi pendidik
d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
e. Fungsi kurikulum bagi orangtua
f. Fungsi bagi sekolah tingkat atasnya
g. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Peran dari pada pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Peranan konservatif
b. Peranan kritis dan evaluatif
c. Peranan kreatif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perencanaan pembelajaran terdapat komponen materi pembelajaran dan bahan ajar. Dimana materi ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi inti yang ditetapkan, sedangkan bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Materi pembelajaran dan bahan ajar perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Tujuan pendidikan akan sangat ditentukan oleh kurikulum. Dimana kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengembangan kurikulum sangat diperlukan untuk menawarkan program kepada anak yang sesuai pada zamannya.
B. Saran
1. Bagi pendidik
Bagi pendidik seharusnya lebih memahami kompetensi dasar yang diharapkan guna mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan tujuan dari pada pendidikan yang diharapkan dengan mempertimbangkan prinsip yang ada.
2. Bagi desainer kurikulum
Memang yang namanya perubahan nafasnya tentu adalah perubahan untuk menjadi lebih baik. Namun jika perubahan terus terjadi, dan format yang dianggap tepat mampu memecahkan persoalan pendidikan pada kenyataannya tidak sesuai harapan. Bagi desainer kurikulum untuk membuat sebuah format kurikulum yang tepat dan efektif baik secara teori maupun praktiknya untuk menyelesaikan masalah pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Harjanto. 2003. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.
Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
R. Ibrahim dan Nana Syaodih. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.
Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.
Syaodih, Nana. 2010. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Winarno dan Juniarto. 2003. Perencanaan Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
0 Response to "MATERI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM"
Posting Komentar