BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di antara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig (nematoda) ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini telah diketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin mencapai sepuluh kali jumlah tersebut.
Pada Nematoda telah ditemukan otot di sebelah luar selom dan bukan sel-sel epitel. Disini tidak ada silia sama sekali. Nematoda yang hidup mandiri mempunyai mulut yang majemuk dan beberapa alat perasa dan mata. Cacing yang hidup parasit, struktur tubuhnya lebih sederhana. Tubuhnya tertutup oleh kutikula, dan biasanya kedua ujung tubuhnya meruncing. [1][3] Nematoda memiliki pencernaan yang sempurna. Mereka tidak memiliki sistem sirkulasi, tetapi nutrient diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan dalam pseudoselom. Otot nematode semuanya longitudinal, dan kontraksinya menghasilkan gerakan mendera.
Reproduksi nematoda umumnya adalah secara seksual. Jenis kelamin umumnya terpisah pada sebagian besar spesies, dan betina umumnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan jantan. Fertilisasi terjadi secara internal, dan seekor betina dapat meletakan 100.000 atau lebih telur yang dibuahi per hari. Zigot sebagian besar spesies adalah sel resisten yang mampu bertahan hidup pada lingkungan yang tidak bersahabat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filum Nematoda ?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi filum nematoda ?
3. Bagaimana system reproduksi, dan regenerasi filum nematoda ?
4. Nilai ekonomis ?
5. Klasifikasi filum nematode ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari filum nematoda
3. Mahasiswa dapat mengetahui reproduksi dan regenerasi filum nematoda
4. Mahasiswa bias mengetahui nilai ekonimis filum nematoda
5. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi filum nematoda
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Dan Ciri-Ciri Filum Nematoda
Kata Nematoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu nematos yang berarti benang atau tambang. Cacing ini berukuran kecil (mm) sampai satu meter atau lebih, telur mikroskopis.
Ciri-ciri dari nematoda adalah sebagai berikut:
- Bilateral simetris, triploblastik, pseudoselomatik, tidak bersegmen.
- Tubuh ramping silindris, ditutupi oleh kutikula yang kuat
- Saluran pencernaan lengkap, bentuk lurus (tabunag) dimulai mulut sampai anus.
- Tubuh dilengkapi serabut otot longitudinal.
- Tidak mempunyai alat respirasi, sirkulasi, dan alat ekskresi sederhana.
- Memiliki cincin saraf yang mengelilingi esophagus, 6 saraf anteriror, 6 atau lebih saraf posterior.
- Jenis kelamin terpisah, jantan lebih kecil dari betina
1. Morfologi Filum Nematoda
Secara morfologi, bentuk tubuh nematoda jantan dan betina longitudinal. Ukuran tubuh nematoda beragam, mulai dari kecil sampai besar. Di daratan cacing ini bergerak merayap seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut Kebanyakan spesies yang hidup ditanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dengan lebar 1/20 mm kurang. Bentuk tubuh nematoda ada 2 yaitu fusiform dan filiform. Bentuk tubuh nematoda pada ujung anterior dan posterior yaitu meruncing.
Pada bagian anterior terdapat suatu cekungan (amphid), Pada bagian posterior terdapat bentuk yang sama (phasmid). Keduanya berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dasar nematode ada dua macam, yaitu:
1. Fusiform yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk tubuhnya seperti gelondong.
2. Fuliform yaitu diameter tubuh dari anterior – posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya seperti benang.
3. Anatomi Nematoda
Umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nematoda memiliki kait pada mulutnya. Nematoda tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Nematoda tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda. Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang bermuara dilubang bagian ventral
4. Fisiologi Reproduksi Dan Regenerasi
Reproduksi :
Anggota filum nematoda hanya melakukan reproduksi secara seksual yaitu dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina, ada hewan jantan dan betina. Belum pernah ditemukan adanya anggota nematoda yang berkembangbiak secara aseksual.
Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
Jenis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah (uniseksual). Pada cacing jantan terdiri dari satu atau kadang-kadang dua testis tubuler. Secara berturutan setelah testis, vas eferens, vesikulum seminalis (sebagai tempat menyimpan sperma), vas deferens dan terakhir kloaka. Disebelah dorsal kloaka ditemukan kantung spikulum yang biasanya ditemukan 1atau 2 atau tidak spikula (alat untuk kopulasi).
Disekeliling anus ditemukan beberapa papila yang kadang-kadang bertangkai serta susunan berbeda pada setiap jenis cacing.
Ekor cacing jantan dapat dibedakan menjadi dua tipe , yaitu yang berupa sayap sedangkan yang melebar membentuk bentukan yang disebut Bursa.
Tahap- tahap pertumbuhan nematoda yaitu :
- Telur
- Juvenil tahap pertama : perkembangannya masih dalam telur dan terjadi molting yang pertama.
- Juvenil tahap kedua : menetas dari telur dan terjadi molting yang kedua
- Juvenil tahap ketiga : molting ketiga
- Juvenil tahap keempat : molting keempat
- Dewasa : mampu menghasilkan sperma dan ovum
Regenerasi :
Pada kebanyakan nematoda terbukti regenerasi dapat dilkukan sangat terbatas, misalnya hanya beberapa segmen saja dari bagian anterior yang dapat dibentuk, dan jumlah segmen ini tergantung pada spesies.Pada cacing tanah Alloobophora foetida jumlah itu empat atau lima saja. Apabila lima segmen itu kurang dipotong dari dari bagian anterior dari cacing ini, maka regenerasi akan terjadi secara lengkap.
Tetapi apabila lebih dari lima segmen dipotong, maka hanya empat atau lima segmen baru yang dibentuk, dan dengan demikian cacing ini akan lebih pendek dari aslinya. Apabila potongan dilakukan di belakang segmen genital (segmen 10-14), maka hanya empat atau lima segmen kearah anterior yang dibentuk dan alat genital yang ikut terpotong tidak pernah diperbaharui. Dengan demikian tipe regenerasi yang terjadi adalah epimorfis. Epimorfis umum dijumpai pada hewan tingkat tinggi.
.
5. Nilai Ekonomis Filum Nematoda
Berdasarkan temuan para ahli anggota filum nematoda sebagian besar merugikan manusia karena bersifat parasit, baik di dalam tubuh manusia maupun mahkluk hidup lainnya ( tumbuhan )
Beberapa Contoh anggota nematoda yang parasit pada manusia :
• Ascaris lumbricoides/ cacing perut
• Ancylostoma duodenale ( cacing tambang di Asia/Afrika )
• Necator americanus ( cacing tambang Amerika )
• Oxyuris vermicularis ( cacing kremi )
• Filaria branchofti ( cacing filarial ), penyebab kaki gajah / elephantiasis
• Trichinella spiralis ( cacing otot )
Contoh anggota yang parasit pada tanaman :
• Heterodera radicicola
Nematoda dari segi peranannya biasanya dikelompokkan menjadi:
Ø Parasit pada manusia – dengan jumlah yang sedikit (kira-kira 30 spp) menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan juga menyebabkan kematian pada manusia misalnya Trichinella spiralis, penyebab trichinosis (parasit pada adenophoreanparasite).
Ø Parasit pada mammalia lain, burung dan ikan – kira-kira 8000 spp. Contohnya Syngamus trachea – gapeworm of galliform birds, trachea partially blocked by worms (a secernentean parasite).
Ø Parasit pada invertebrata (berhubungan dengan kontrol biologis, misalnya serangga) – kira-kira 3500 spesies – contoh Agamermis decaudata – parasit pada orhtoptera.
Peranan nematoda bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang menguntungkan bahkan merugikan.
Ø Parasit pada tanaman – kira-kira 4000 spp dari endo dan ektoparasit – contohnya Nacobbus, Meloidogyne, Belonolaimus, Tylenchorhynchus and Scutellonema.
Ø Nematoda laut yang hidup bebas – kira-kira 4000 spp – metazoa yang paling melimpah di sedimen dasar laut – contohnya Draconema cephalatum.
Ø Nematoda tanah dan air tawar yang hidup bebas – kira-kira 6500 – memakan bakteri, fungi, alga, detritus, dan juga sebagai hewan mangsa – contohnya Cervidellus spitzbergensis nematoda pemakan bakteri.
Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan.
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan.
6. Klasifikasi Filum Nematoda
a.Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascarisadalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin.
Siklus hidup dari Nematoda Ascaris lumbricoides (cacing perut yaitu telur berembrio tertelan melalui makanan atau minuman yang mengandung telur; telur menetas menjadi larva; larva meninggalkan usus masuk ke peredaran darah sehingga sampai ke jantung dan paru. Selanjutnya cacing dewasa di dalam usus.
b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak me merlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri. Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
e. Trichinella spiralis (cacing otot)
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Di antara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig (nematoda) ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini telah diketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin mencapai sepuluh kali jumlah tersebut.
2. Secara morfologi ukuran tubuh nematoda beragam, mulai dari besar sampai kecil, kebanyakan cacing yang hidup di tanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dan lebar 1/20 mm atau kurang. Bentuk tubuh nematoda pada ujung anterior adalah meruncing. Pada ujung anterior terdapat suatu cekungan yang disebut amphid dan pada bagian posterior terdapat bentuk yang sama, dinamakan phasmid. Amphid dan phasmid berfungsi sebagai chemoreceptor.
3. Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dah diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun guna perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "nematoda"
Posting Komentar