KONSEP DASAR PENDIDIKAN IPS

KONSEP DASAR PENDIDIKAN IPS
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD
OLEH
INDAH SUSANTI                            13.0305.0010
PUTRI BUDI UTAMI                     13.0305.0022
BAGUS SULISTIARSO                  13.0305.0041
KHUSNUL LUFIYANA                 13.0305.0049
BRIGITA WIDYASARI                 13.0305.0177

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014


DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................. ................ i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.    Tujuan dan Manfaat Penulisan............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... ................ 3
A.    Pengertian Pendidikan IPS.................................................... ................ 3
B.     Sejarah Perkembangan Pendidikan IPS............................................... 4
C.    Latar Belakang Masuknya Pendidikan IPS......................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................ 8
Kesimpulan.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
Teori pendidikan perlu dan harus dipelajari karena yang akan dihadapi adalah manusia menyangkut nasib hidup dan kehidupan manusia serta hak asasinya.
Penulis adalah calon pendidik, mendidik bukan perbuatan yang sembrono melainkan perbuatan yang harus betul-betul disadarinya. Salah satu bagian dari wacana kurikulum dalam sistem pendidikan Indonesia adalah program atau pendidikan ilmu-ilmu sosial yang didalamnya terdapat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk membahas tentang Konsep Dasar Pendidikan IPS sebagai sistem pengetahuan terpadu dalam rangka pengembangan kemampuan kepribadian dan kewenangan guru IPS.

B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini yaitu Apa pengertian pendidikan IPS, Bagaimana sejarah pendidikan IPS, dan Apa latar belakang masuknya pendidikan IPS?

C.           Tujuan dan Manfaat penulisan
1.      Tujuan
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pengertian pendidikan IPS, sejarah pendidikan IPS dan latar belakang masuknya pendidikan IPS.
2.      Manfaat
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang pengertian pendidikan IPS, sejarah pendidikan IPS dan latar belakang masuknya pendidikan IPS.


























BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Pendidikan IPS
1.             Pengertian IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “ Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain. Nama IPS yang lebih dikenal sosial studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia.
Pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk SD dengan IPS SMP, SMA. Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendirri, ada yang berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
IPS atau dalam dunia internasional lebih dikenal dengan studi sosial adalah integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk kepentingan pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan.
2.             Pengertian Pendidikan IPS
Pengertian PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara pada umumnya masih dipersepsikan secara beragam. Namun, definisi yang sudah lama dirumuskan sebagai hasil adopsi dan adaptasi dari gagasan global reformers adalah definisi dari Prof. Nu’man Somantri yang dikemukan dalam forum komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia disingkat HISPIPSI (sekarang berubah menjadi Himpunan Sarjana Pnedidikan Ilmu Ilmu Sosial Indonesia disingkat HISPISI). Somantri mendefiniskan Pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi sebagai beikut:
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplim ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. (Somantri,2001:92).
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. (Somantri,2001:92).
Pengertian pendidikan IPS yang pertama berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan tinggi atau LPTK.

B.            Sejarah Perkembangan Pendidikan IPS
Konsep pendidikan IPS di Indonesia secara historis epistemologis terasa sangan sukar karna dua alasan. Pertama,di indonesia belum ada lembaga profesional di bidang pendidikan IPS seperti NCSS. Kedua, perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS tergantung kepada pemikiran individual atau kelompok.
Oleh karna itu, perkembangan mengenai IPS di indonesia akan ditelusuri dari perubahan kurikulum IPS dalam dunia persekolahan yang dikaitkan dengan beberapa penelitian yang relevan dalam bidang itu. Istilah IPS pertama kalinya muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education pada tahun 1972 di Tawangmangun Solo.terdapat tiga istilah yang muncul yakni:
1.      Pengetahuan Sosial,
2.      Studi Sosial,dan
3.      Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ketiga istilah tersebut diartiakan sebagai suatu studi masalah. Konsep IPS pertama kalinya masuk ke dunia persekolahan pada tahun 1973,yakni dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Sedangkan dalam kurikulum sekolah menengah 4 tahun, dignakan istilah yakni :
1.    “Studi Sosial”,
2.    “pendidikan Kewarganegaraan”,
3.     “Civics dan Hukum”

Konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam 3 bentuk,yakni:
1.    Pendidikan IPS terintegrasi dengan nama Pendidikan Kewarganegaraan / Studi Sosial.
2.    Pendidikan IPS terpisah, istilah IPS di gunakan sebagai konsep payung untuk mata pelajaran geografi,sejarah dan ekonomi.
3.    Pendidikan kewarganegaraan sebagai bentuk pendidikan IPS khususyang dalam konsep tradisi sosial studies termasuk “citizenship transmision” (Barr, dkk ,1978).

Didalam kurikulum 1975 pendidikan IPS menampilkan empat profil,yakni:
1.    Pendidikan moral pancasila menggantikan Kewarga Negaraan.
2.    Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah dasar.
3.    Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SNIP yang menempatkan IPS sebagai konsep payung.
4.    Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencangkup mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi untuk SMA atau sejarah dan goegrafi untuk SPG.

Dalam kurikulum 1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata pelajaran sosial.yang wajib di ikuti oleh semua siswa dalam jenjang (SD,SMP,dan SMU). Sedangkan IPS di wujudkan dalam:
1.    Pendidikan IPS terpadu di SD kelas III sampai kelas IV.
2.    IPS terkonfederasi di SLTP yang mencangkup geografi, sejarah,ekonomi koperasi.
3.    IPS terpisah,yang mirip dengan tradisi social studies taught as social sciences.(Barr.dkk.1978).

Dalam pertemuan Unjung Pandang tahun 1993. M Numan Somantri menegaskan adanya dua versi. Versi PIPS untuk pendidikan dasar menengah: PIPS adalah penyederhanaan,adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,serta kegiatan dasar manusia,yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah. Versi PIPS untuk jurusan Pendidikan IPS-IKIP: adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikolog untuk tujuan pendidikan.
                      
C.           Latar Belakang Masuknya Pendidikan IPS
Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Latar belakang dimasukkannya Social studies dalam kurikulum sekolah di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi yang menyebabkannya juga berbeda. Penduduk Amerika Serikat terdiri dari berbagai macam ras diantaranya ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yang datang dari Eropa dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan negara tersebut.
Pada awalnya penduduk Amerika Serikat yang multi ras itu tidak menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perang saudara antara utara dan selatan atau yang dikenal dengan Perang Budak yang berlangsung tahun l861-1865 dimana pada saat itu Amerika Serikat siap untuk menjadi kekuatan dunia, mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras tersebut merasa sulit untuk menjadi satu bangsa.
Selain itu juga adanya perbedaan sosial ekonomi yang sangat tajam. Para pakar kemasyarakatan dan pendidikan berusaha keras untuk menjadikan penduduk yang multi ras tersebut menjadi merasa satu bangsa yaitu bangsa Amerika. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan social studies ke dalam kurikulum sekolah di negara bagian Wisconsin pada tahun 1892. Setelah dilakukan penelitian, maka pada awal abad 20, sebuah Komisi Nasional dari The National Education Association memberikan rekomendasi tentang perlunya social studies dimasukkan ke dalam kurikulum semua sekolah dasar dan sekolah menengah Amerika Serikat. Adapun wujud social studies ketika lahir merupakan semacam ramuan dari mata pelajaran sejarah, geografi dan civics.
Di samping sebagai reaksi para pakar Ilmu Sosial terhadap situasi sosial di Inggris dan Amerika Serikat, pemasukan Social Studies ke dalam kurikulum sekolah juga dilatarbelakangi oleh keinginan para pakar pendidikan. Hal ini disebabkan mereka ingin agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah, para siswa: (1) menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya; (2) dapat hidup bermasyarakat secara seimbang, dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu belajar Ilmu-ilmu Sosial di perguruan tinggi, tetapi sebenarnya mereka sudah mendapat bekal pelajaran IPS di sekolah dasar dan menengah. Pengembangan Pendidikan IPS SD 1 – 9.
Pertimbangan lain dimasukkannya social studies ke dalam kurikulum sekolah adalah kemampuan siswa sangat menentukan dalam pemilihan dan pengorganisasian materi IPS. Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para siswa dari pada bahan pengajaran yang abstrak dan rumit dari Ilmu-ilmu Sosial.
Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru. Setelah keadaan tenang pemerintah melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pada masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional di bidang pendidikan menemukan lima masalah nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara lain:
1.      Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.
2.      Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan.
3.      Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan pembangunan.
4.      Efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
5. Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi kepentingan pembangunan nasional.
Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yangn dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD, IPS berganti nama menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum Pengetahuan Sosial merespon secara positif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
IPS atau dalam dunia internasional lebih dikenal dengan studi sosial adalah integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk kepentingan pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan. Istilah IPS pertama kalinya muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education pada tahun 1972 di Tawangmangun Solo. Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru.












DAFTAR PUSTAKA

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Winataputra, Udin S. (2010). MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

0 Response to "KONSEP DASAR PENDIDIKAN IPS"

Posting Komentar